KOMPAS.com – Tingginya suhu Bumi pada 2024 lalu membuat permintaan energi listrik mengalami peningkatan tajam.

Temuan tersebut mengemika berdasarkan analisis terbaru dari Badan Energi Internasional atau International Energy Agency (IEA) dalam laporan terbarunya, Global Energy Review 2025.

Untuk diketahui, Organisasi Meteorologi Dunia atau World Meteorological Organization (WMO) mengonfirmasi, 2024 menjadi tahun terpanas sepanjang sejarah pencatatan yang dimulai 175 tahun lalu.

Dalam laporan berjudul State of the Global Climate 2024, WMO menyebutkan suhu rata-rata global 1,55 derajat celsius di atas tingkat pra-industri. Beberapa wilayah mengalami gelombang panas yang intens.

Kondisi tersebut membuat kebutuhan pendingin ruangan atau AC sekaligus konsumsi listriknya melonjak.

Klik di bawah untuk baca lebih lanjut: