JAKARTA, KOMPAS.com – CEO Prasetiya Mulya Executive Learning Institute (Prasmul-eli), Citra Junika Siregar, menilai environmental, social, and governance atau ESG tak bisa lagi dianggap sebagai kewajiban ataupun beban.

Menurut dia, prinsip ini perlu dilihat sebagai mesin inovasi dan pertumbuhan. “Kita tidak sedang berbicara soal kewajiban, tapi tentang bagaimana ESG bisa jadi pembuka jalan ke peluang pasar baru, efisiensi biaya, dan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan,” ujar Citra dalam keterangannya, Sabtu (14/6/2025).

Hal ini disampaikan Citra saat menghadiri acara Kopi Darat Komunitas ESG bertajuk ESG as a Catalyst for Innovation & Growth yang digelar bersama Indonesian ESG Professional Association (IEPA).

Pihaknya menyatakan bahwa ESG bukan lagi soal regulasi atau laporan keberlanjutan yang penuh jargon, melainkan tentang inovasi, pertumbuhan, dan masa depan bisnis yang lebih cerdas.