Nationalgeographic.co.id—Lapisan ozon, perisai rapuh yang melindungi bumi dari radiasi ultraviolet berbahaya, terus mengalami tekanan akibat aktivitas manusia. Salah satu ancaman utama adalah penggunaan klorofluorokarbon (CFC), senyawa kimia yang telah lama digunakan dalam berbagai aplikasi industri dan rumah tangga.

Meskipun kesadaran akan dampak buruk CFC telah meningkat, banyak yang masih bertanya, “apa yang dapat kita lakukan untuk mengurangi penggunaan CFC dalam kehidupan sehari-hari?” Pertanyaan ini bukan hanya sekadar retorika, melainkan panggilan mendesak untuk bertindak.

Dampak penipisan lapisan ozon sangat luas, mulai dari peningkatan risiko kanker kulit hingga gangguan ekosistem global. Setiap individu memiliki peran penting dalam mengurangi jejak CFC dan melindungi atmosfer.

Oleh karena itu, mari kita telusuri langkah-langkah praktis yang dapat diambil untuk mengurangi penggunaan CFC dan berkontribusi pada masa depan yang lebih berkelanjutan, yang akan dijelaskan lebih lanjut di dalam isi lengkap dari artikel ini.

Apa itu CFC? Apa Bahayanya?

Klorofluorokarbon (CFC), seperti dilansir Global Monitoring Laboratory, adalah senyawa kimia yang aman, tidak beracun, dan tidak mudah terbakar. Senyawa ini tersusun dari atom karbon, klorin, dan fluorin, dan termasuk dalam kelompok halokarbon. CFC banyak digunakan dalam berbagai aplikasi seperti semprotan aerosol, pengembang busa, bahan kemasan, pelarut, dan pendingin.

Klik di bawah untuk baca lebih lanjut: